Pernah dengar kabar kalau bayi dalam kandungan bisa “merasakan” makanan yang dikonsumsi ibunya?
Yuk kita cek kebenarannya!
Mulai usia kehamilan 13–15 minggu, indera perasa bayi sudah mulai berkembang. Cairan ketuban yang mengelilinginya bisa berubah rasa sesuai dengan makanan yang dikonsumsi ibu hamil.
Misalnya, kalau ibu makan buah, sayur, atau makanan berbumbu kuat seperti bawang putih, cairan ketuban bisa punya aroma dan rasa khas dari makanan itu. Jadi, bayi sebenarnya “mengenal” rasa sejak dini!

Pengaruh Makanan Ibu ke rasa ASI
Setelah lahir, pengalaman rasa bayi berlanjut lewat ASI. Rasa ASI bisa berubah tergantung makanan yang dikonsumsi ibu.
Kalau ibu sering makan makanan sehat seperti buah, sayur, dan rempah alami, bayi juga bisa terbiasa dengan variasi rasa alami sejak awal. Ini membantu bayi lebih mudah menerima MPASI nanti!
Tips untuk Ibu menyusui
- Makan bervariasi — perbanyak sayur, buah, dan sumber protein sehat.
- Batasi makanan tinggi gula dan MSG agar rasa ASI tetap alami.
- Minum cukup air untuk menjaga produksi ASI lancar.
- Catat reaksi bayi — kalau bayi rewel setelah ibu makan sesuatu, bisa jadi ada pengaruh dari rasa atau pencernaan.

Selain memperhatikan yang dikonsumsi Ibu, penting juga buat mempersiapkan untuk masa MPASI bayi.
Berikut Tips singkat untuk persiapan MPASI :
- Kenalkan rasa alami sejak dini, biasakan bayi dengan variasi rasa dari ASI ibu.
- Mulai dari tekstur lembut seperti bubur halus atau puree.
- Gunakan bahan segar tanpa tambahan gula atau garam.
- Sabar dan konsisten, karena butuh waktu bagi bayi untuk menerima rasa baru.
Kesimpulan
✅ Fakta: Bayi memang bisa mengenal rasa sejak dalam kandungan.
Dan setelah lahir, rasa ASI pun turut dipengaruhi oleh makanan ibu. Jadi, menjaga pola makan bukan cuma penting buat kesehatan ibu, tapi juga buat membentuk selera makan si kecil saat MPASI nanti.

0 Comments